Partisipasi Pemilih Pilkada Wonosobo Ditarget 72 Persen
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Dengan adanya pandemi covid-19, tantangan bagi pesta demokrasi pemilihan bupati dan wakil bupati Wonosobo 9 Desember mendatang dinilai cukup berimbas kepada angka partisipatif. Meski begitu masih optimis bisa menjangkau 70% dari total pemilih. Komisioner KPU Wonosobo Divisi Sosialisasi Amirudin mengatakan partisipasi masyarakat diharapkan sudah dimulai di setiap tahapan mulai tahap awal pemilu. “Suksesnya pemilu dipengaruhi banyak elemen karena ini hajat bersama. Konteks sukses atau tidaknya pemilu tahun ada di masyarakat sendiri. Kita sekaligus mengedukasi lewat forum ini bahwa selama ini ada dua sudut pandang baik masyarakat melihat kinerja KPU dan partisipasi masyarakat. Itulah yang harapannya bisa terus memperbaiki sistem ini,” ungkapnya di depan sekitar 30 peserta dari perwakilan jurnalis, media online, perwakilan mahasiswa, hingga komunitas. Hal itu diungkapkan ketika mengisi sosialisasi pemantau yang dikemas dalam talkshow bertajuk Menguatkan Partisipasi Merayakan Demokrasi bersama Program Serasi di Shin Foodcourt Garung kemarin (15/11). Dikatakan, partisipasi masayarakat mulai dari tahapan awal bahkan saat pembukaan pendaftaran bagi calon juga penting. Hal itu mengingat masih minimnya tanggapan yang dikirimkan ke KPU yang dibuka melalui berbagai kanal termasuk surat hingga media online. Pemilu tahun ini yang dianggarkan sedikitnya Rp40,7 miliar termasuk untuk 21.000 ad hoc yang tersebar di seluruh wilayah diharapkan mampu mendongkrak sosialisasi mengingat adanya pandemi yang membatasi interaksi langsung. “Sekarang memang sulit untuk temu muka, beda dengan tahun sebelumnya relawan demokrasi bisa masuk ke acara RT atau desa, tapi saat ini dimudahkan adanya media online. Kami juga banyak mendapat pertanyaan terkait calon tunggal yang melawan kolom atau kotak kosong di beberapa momentum sosialisasi, mengingat ini hal yang cukup baru di pilkada Wonosobo,” imbuhnya. Baca Juga Puluhan Baliho Dibredel, Timses AA Geram Senada, menurut salah satu Relawan Demokrasi, Marno yang mendapatkan jatah sosialisasi wilayah kecamatan kota dan Mojotengah bersama 44 rekannya di berbagai wilayah juga menyebiut kini mereka tidak membatasi daerah. Mengingat berbagai sosialisasi diadakan secara daring baik melalui media sosial hingga memanfaaatkan grup Whatsapp. “Dengan adanya target 72 persen ini, kami banyak melakukan sosialisasi secara daring maupun rumah-ke rumah atau menyambangi mereka di tempat kerja seperti petani mengingat harus ada jaga jarak dan membatasi kerumunan. Akhirnya kami tidak pakai zonasi wilayah karena memang jumlah kami terbatas 45 orang untuk 15 kecamatan, meskipun ada beberapa wilayah yang blank sinyal ponsel,” ungkapnya. Beberapa wilayah yang cukup sulit dijangkau sinyal seperti desa Slukatan maupun Deroduwur juga menjadi perhatian para relawan, mengingat ada beberapa area lain yang serupa. Sehingga sosialisasi secara luring harus dilakukan. “Relawan juga sudah mulai edukasi teknis pemilihan dan protokol dan ada bilik khusus bagi yang suhunya di atas yang ditentukan. Beberapa relawan juga membuat video perjalanan mereka sekaligus merekam harapan dari masyarakat terkait pemilu. Sekarang satu orang setidaknya aktif di dua hingga tiga media sosial yang harapannya bisa memudahkan sosialisasi,” pungkasnya. Guna mencegah penyebaran virus covid-19, maka harus disiplin dalam 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, serta rajin mencuci tangan. (win) #satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: